Tolak Ajakan Damai, Orang Tua Siswa SMAN Pekanbaru Pilih Lapor Polisi
BAGYNEWS.COM - Perkelahian antara dua siswa SMA Negeri (SMAN) 9 Pekanbaru, berujung sampai ke kepolisian.
Seorang siswa kelas X berinisial FL harus menjalani operasi hidung setelah mengalami patah tulang rawan dan batang hidung bengkok akibat duel dengan teman sekolahnya berinisial M. Peristiwa itu terjadi pada Senin 15 September 2025 sepulang sekolah.
Ibu korban, Lisa Dila menuturkan putranya baru saja menjalani operasi di RS Santa Maria, Selasa 16 September 2025 sore. Kondisi FL masih lemah dengan infus terpasang di tangan.
“Matanya memar, tulang rawan di hidung patah, batang hidung bengkok. Dokter menyarankan istirahat total 2 sampai 3 hari,” kata Lisa, Rabu 17 September 2025
Menurut Lisa, penglihatan mata kiri FL juga sempat kabur, sementara makan dan menelan masih terasa sakit.
Kejadian bermula saat FL dan M saling ejek ketika hendak mengambil air wudu di musala sekolah. Ketegangan meningkat setelah kepala FL dilempar pensil, lalu ia didorong ke parit oleh teman-teman pelaku.
Cekcok berlanjut hingga seorang siswa lain berinisial D mengajak FL untuk duel di dekat kantor PMI Pekanbaru sepulang sekolah. Duel tersebut disaksikan sekitar 200 siswa.
Dalam pertarungan satu lawan satu, M memukul keras wajah FL hingga hidungnya patah. Lisa menduga pukulan dilakukan dengan cincin yang dipinjamkan temannya.
“Kayaknya bukan tangan kosong, tetapi pakai cincin. Hidung anak saya sampai patah,” ungkap Lisa.
Tak terima putranya dianiaya, Lisa melaporkan kasus ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Pekanbaru. Ia menolak ajakan damai dari pihak sekolah.
“Saya tidak akan mencabut laporan. Anak saya sudah 3 hari dirawat, tetapi pihak sekolah baru datang hari ketiga,” tegasnya.
Kepala SMAN 9 Pekanbaru, Darmina mengaku kaget dan prihatin. Menurutnya, peristiwa itu adalah duel, bukan pengeroyokan.
“Duel pertama dimenangkan M, lalu FL menantang duel kedua. Kami ingin masalah ini diselesaikan secara damai dan kekeluargaan,” ujarnya.
Pihak sekolah menyatakan baru mengetahui perkelahian itu setelah malam hari. Mereka kemudian mengajak orang tua pelaku untuk bersama-sama menjenguk korban di rumah sakit. ()
sumber: beritasatu.com