Rasain, Ratusan Guru Honor Sertifikasi di Pekanbaru Diminta Kembalikan Gaji
BAGYNEWS.COM - Ratusan guru honor bersertifikasi di Kota Pekanbaru, diminta supaya mengembalikan gaji yang mereka terima selama enam bulan ke pihak sekolah.
Total ada 316 guru honor SD, dan SMP negeri di Pekanbaru yang diminta mengembalikan uang gaji mereka periode Januari hingga Juni 2025.
"Sebenarnya guru sertifikasi ini tidak boleh gajinya doubel, itu saja persoalan nya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, Kamis 3 Juli 2025.
Ia menjelaskan, 316 guru honorer tersebut baru mendapatkan sertifikasi pada tahun ini. Mereka mendapat uang sertifikasi yang dibayarkan selama enam bulan pada Juni 2025.
Karena mereka sudah menerima tunjangan sertifikasi, tidak boleh lagi mengambil gaji dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dibayarkan sekolah setiap bulan kepada guru honor tersebut.
Guru yang bersertifikasi menerima tunjangan sebesar Rp2 juta per bulan. Sesuai aturan, mereka tidak diperkenankan mendapatkan penghasilan ganda dari dana BOS.
"Jadi guru honor sertifikasi ini juga menerima gaji dari dana BOS bulan Januari sampai Juni, sesuai aturan tentu harus dikembalikan. Dikembalikan untuk sekolah, karena mereka kan sudah digaji melalui uang sertifikasi, karena ini yang pertama mereka dapat uang sertifikasi. Tentu di rapel (uang sertifikasi) 6 bulan," jelasnya.
Jamal menyebut, pihaknya tidak bisa memaksa jika guru bersangkutan enggan mengembalikan. Namun, hal itu akan menjadi temuan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Kalau tidak dikembalikan, nanti akan jadi temuan BPK. Karena memang aturannya tidak boleh double menerima tunjangan sertifikasi sekaligus gaji dari dana BOS," tegasnya.
Ratusan guru honor ini bisa mengembalikan gaji yang diterima dari dana BOS itu secara dicicil. Mereka bisa menyelesaikan cicilan sebelum akhir tahun ini.
Jamal menambahkan, pada Pasal 39 pada Juknis BOS 2025 yang menyatakan bahwa penerima tunjangan profesi tidak boleh dibayarkan honornya menggunakan BOS.
"Pada Pasal 39 ayat 2 D dijelaskan bahwa penerima BOS adalah yang belum mendapatkan tunjangan profesi guru, kalau sudah dapat tidak bisa lagi," pungkasnya. (bgn/rac)