Buka Jambore, Kapolri Sorot Karhutla di Riau
BAGYNEWS.COM - Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2025 dibuka Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Kasim, Kabupaten Siak, Riau, Jumat 25 April 2025
Kegiatan bertema pelestarian lingkungan ini berlangsung hingga Minggu 27 April 2025 dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Acara pembukaan berlangsung khidmat dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi, seperti Menteri Kehutanan Juli Antoni, Gubernur Riau Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Sugiyono, serta tokoh masyarakat, akademisi, dan perwakilan UKP dan UKM.
Dalam sambutannya, Kapolri menegaskan pentingnya sinergi nasional untuk mencegah kebakaran hutan dan menjaga kelestarian lingkungan.
"Indonesia memiliki 95,5 juta hektare kawasan hutan yang menjadi paru-paru dunia. Namun, kita dihadapkan pada tantangan serius seperti deforestasi dan kebakaran yang sepanjang 2024 mencapai 376 ribu hektare," katanya.
Secara khusus, ia menyoroti Provinsi Riau yang masuk dalam 15 besar wilayah terdampak kabut asap dengan luas lahan terbakar mencapai 11 ribu hektare pada 2024. Pemerintah Provinsi Riau bahkan telah menetapkan status siaga darurat Karhutla sejak 1 April hingga 30 November 2025.
Kapolri juga menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif, bukan hanya penegakan hukum semata.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan tindakan hukum. Edukasi, patroli, pemantauan hotspot secara real-time, dan pelibatan masyarakat adalah kunci utama mencegah bencana asap," ungkapnya.
Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah pembacaan Deklarasi Jambore Karhutla 2025 yang dipimpin Kapolda Riau dan diikuti seluruh peserta.
Deklarasi tersebut menegaskan komitmen bersama untuk menolak perusakan hutan dan menjaga bumi Melayu Lancang Kuning dari kerusakan lingkungan.
Selain itu, Jambore juga diisi dengan talk show bertema lingkungan bersama tokoh nasional Rocky Gerung, yang membahas peran generasi muda dalam pelestarian hutan dan ekosistem.
Sebagai bentuk nyata komitmen terhadap pelestarian, Kapolri turut melepas 5.563 ekor burung hasil sitaan yang telah direhabilitasi oleh BKSDA Provinsi Riau. Pelepasan satwa ini menjadi simbol harapan bagi keberlangsungan ekosistem alam.
"Kami berharap peserta Jambore mengikuti kegiatan ini dengan penuh tanggung jawab. Ini bukan sekadar pelatihan, tapi bekal nyata membangun kesadaran lingkungan," tutup Kapolri.
Kegiatan ini juga dihadiri Forkopimda Riau, para bupati, kapolres se-Riau, serta perwakilan stakeholder yang peduli terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup. (bgn/rac)