Pekanbaru / Jum'at, 28 Februari 2025 18:37 WIB

Petang Megang di Pekanbaru Sebuah Tradisi Kearifan Lokal

BAGYNEWS.COM - Menyambut bulan suci Ramadhan, tradisi Petang Megang Pekanbaru kembali digelar. Tahun ini, tak ada arak-arakan, tak ada balimau di tepian Sungai Siak.

Petang Megang, bukan sekadar tradisi. Namun, refleksi diri, membersihkan jiwa dan raga, menyambut bulan suci dengan hati bersih.

Di sekitar Masjid Raya Pekanbaru, Senapelan, tradisi ini digelar, Jumat 28 Februari 2025 petang. Prosesi dimulai dengan ziarah ke makam Marhum Pekan, sang pendiri Pekanbaru. Penghormatan tulus, doa-doa dipanjatkan, mengenang jasa Marhum Pekan, pendiri Kota Pekanbaru.

Lokasi Makam Marhum Pekan, di sisi Masjid Senapelan, menyimpan kisah perjuangan. Para peziarah, terinspirasi nilai-nilai keagamaan yang mulia.

Setelah ziarah, balimau simbolis digelar. Air kembang tujuh rupa, menyucikan diri dari segala dosa, memulai Ramadhan dengan hati suci.

Anak-anak yatim, turut serta dalam balimau simbolis. Senyum riang, doa-doa tulus, menginspirasi semua yang hadir.

Balimau, bukan sekadar mandi, tapi simbol penyucian diri. Membersihkan hati, menyambut Ramadhan dengan jiwa bersih.

Senyum anak yatim, membawa aura positif. Riang gembira mereka, menginspirasi semua yang hadir, menyambut Ramadhan dengan suka cita.

Pj Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, menjelaskan, petang balimau adalah tradisi masyarakat Melayu Riau, simbol penyucian diri, lahir dan batin.

"Tradisi ini warisan leluhur, persiapan diri, fisik dan spiritual, sebelum beribadah puasa," tambah Zulhelmi Arifin.

Dijelaskan, Petang Megang itu tradisi tahunan Pemko Pekanbaru. Wujud nyata melestarikan budaya lokal.

"Tradisi ini harus kita dukung, agar tak lekang terkena panas, tak luntur terkena hujan, sebagai kearifan lokal," pungkasnya. (mdc)

Pekanbaru

© Bagynews.com. All Rights Reserved. Designed by HTML Codex