Warga Pekanbaru Mengeluh Harga MinyakKita Naik, Pemprov Riau Sebut Kenaikan Itu Wajar
BAGYNEWS.COM - Harga minyak goreng merek MinyaKita di Provinsi Riau mengalami kenaikan seiring dengan tren kenaikan harga secara nasional.
Banyak warga mengeluhkan atas kenaikan itu. Karena di masa-masa ekonomi yang tidak stabil, banyak kebutuhan harian yang mengalami peningkatan harga.
"Bukan hanya harga minyak saja yang naik. Rata-rata harga kebutuhan pokok naik,' kata Iin, warga Pekanbaru.
Sementara itu, Disperindagkop UMKM Riau memastikan kenaikan tersebut masih dalam batas wajar dengan ketersediaan yang tetap aman.
Menurut Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop UMKM Provinsi Riau, Tetty Nurdianti, harga MinyaKita saat ini tercatat Rp16.444 per liter, meningkat 0,17% dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 per liter.
"Harga ini bertahan dalam seminggu terakhir dan ketersediaannya di Riau relatif stabil," ungkap Tetty, Selasa 19 November 2024. Ia juga menegaskan kenaikan harga ini tidak merata di seluruh pasar, hanya terjadi di beberapa lokasi tertentu.
Disperindagkop UMKM Riau aktif memantau berbagai komoditas pangan, termasuk minyak goreng. Menurut Tetty, upaya pemantauan ini bertujuan memastikan kestabilan harga dan pasokan, sehingga masyarakat tetap dapat mengakses minyak goreng murah.
"Alhamdulillah, minyak goreng MinyaKita di Riau ketersediaannya masih aman. Kami terus memonitor agar kenaikan harga tidak signifikan," tambahnya.
Secara nasional, harga MinyaKita juga mencatat lonjakan. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), harga minyak goreng rakyat ini mencapai Rp17.058 per liter, naik 1,05% dibandingkan bulan sebelumnya.
“Kenaikan ini disebabkan oleh harga bahan baku utama, yaitu crude palm oil (CPO), yang per 15 November 2024 tercatat mencapai Rp15.350 per kilogram, naik 9,28% dibandingkan bulan sebelumnya,” jelas Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag, Bambang Wisnubroto.
Di beberapa daerah, harga MinyaKita bahkan tembus Rp18.000 hingga Rp20.000 per liter, melampaui HET yang diatur dalam Permendag No. 18 Tahun 2024.
Meski harga MinyaKita meningkat, pemerintah optimistis kondisi ini dapat menjadi momentum bagi masyarakat untuk beralih dari minyak goreng curah ke produk MinyaKita yang dianggap lebih berkualitas.
“Produksi dan distribusi MinyaKita saat ini cukup melimpah. Harapannya, minyak goreng curah akan secara alami hilang dari pasaran,” tambah Bambang.
Komitmen Pemerintah
Pemerintah terus memantau dampak kenaikan harga terhadap daya beli masyarakat. Kebijakan Permendag 18 Tahun 2024 juga diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk stabilisasi harga dan penyediaan minyak goreng berkualitas.
Dengan langkah pengendalian yang dilakukan pemerintah dan ketersediaan minyak goreng yang tetap stabil, masyarakat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan minyak goreng tanpa beban berat. (bgn/rac)