Inilah Sosok Pembuat Bom Atom Hiroshima-Nagasaki
BAGYNEWS.COM - Pada Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Dengan jatuhnya bom ini mengakibatkan kehancuran yang sangat besar dan menandakan akhir Perang Dunia II.
Bom yang dijatuhkan di Hiroshima bernama Little Boy sementara itu bom yang dijatuhkan di Nagasaki Fat Man. Bom Little Boy yang dijatuhkan di Hiroshima memiliki kekuatan yang menghancurkan seluruh kota.
Ledakan tersebut menewaskan sekitar 140.000 orang dan merusak berbagai infrastruktur. Kota Hiroshima mengalami kerusakan parah, banyak bangunan hancur dan penduduk mengalami radiasi serta luka serius.
Selang tiga hari setelah serangan di Hiroshima, bom Fat Man meledak di Nagasaki. Ledakan ini menewaskan sekitar 70.000 orang dan menghancurkan sebagian besar kota. Kedua bom ini menunjukkan dahsyatnya perang modern.
Bom atom tersebut merupakan hasil dari Proyek Manhattan, sebuah program penelitian dan pengembangan senjata nuklir yang dipimpin oleh Amerika Serikat selama Perang Dunia II. Proyek ini melibatkan ilmuwan dan insinyur terkemuka dari berbagai negara, dengan J Robert Oppenheimer sebagai kepala proyek.
Oppenheimer, yang sering disebut sebagai "Bapak Bom Atom", bekerja bersama sejumlah ilmuwan ternama, seperti Enrico Fermi, Richard Feynman, dan Niels Bohr untuk merancang dan mengembangkan bom atom.
Penelitian dan eksperimen mereka, termasuk uji coba "Trinity" pada 16 Juli 1945, menghasilkan bom yang memiliki kekuatan destruktif luar biasa, seperti yang terlihat dalam ledakan di Hiroshima dan Nagasaki. Namun, bagaimanakah sosok Oppenheimer? Berikut ini profilnya.
Profil J Robert Oppenheimer
Julius Robert Oppenheimer, yang lebih dikenal dengan nama J Robert Oppenheimer, adalah seorang fisikawan Amerika Serikat yang terkenal sebagai Bapak Bom Atom. Julukan ini diberikan kepadanya berkat perannya yang signifikan dalam Proyek Manhattan.
Oppenheimer diangkat sebagai direktur Laboratorium Los Alamos, tempat dia memimpin riset dan pengembangan bom atom. Ia lahir pada 22 April 1904 di New York, Amerika Serikat, dari keluarga imigran Yahudi yang berasal dari Jerman.
Meskipun berasal dari latar belakang yang terhormat, Oppenheimer menghadapi banyak tantangan dalam dunia akademis.
Ia memulai pendidikan tingginya di Universitas Harvard pada 1922, di mana dia mempelajari kimia. Setelah menyelesaikan studinya di Harvard, dia melanjutkan pendidikan pascasarjananya di Cambridge, Inggris, untuk mempelajari fisika.
Di Cambridge, Oppenheimer bekerja di Laboratorium Cavendish di bawah bimbingan JJ Thomson, pemenang Hadiah Nobel dan penemu elektron.
Setelah setahun di Cambridge, Oppenheimer melanjutkan studinya di Universitas Göttingen, Jerman, yang terkenal sebagai pusat fisika teoritis.
Selama masa studinya di Göttingen, dia menerbitkan sejumlah artikel penting yang berkontribusi pada perkembangan teori kuantum, termasuk pendekatan yang dikenal sebagai pendekatan Born-Oppenheimer. ()
sumber: beritasatu.com