BAGYNEWS.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus menggesa rencana pembangunan Jembatan Pulau Bengkalis - Pulau Sumatera (Bukit Batu), di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Hal itu dibuktikan, Pemprov Riau dan Pemkab Bengkalis membahas tindaklanjut mega proyek itu, Senin 10 Juni 2024 di Ruang Melati Kantor Gubernur Riau.
Rapat tersebut dipimipin Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto didampingi Bupati Bengkalis Kasmarni serta dihadiri Direktur Kementerian PUPR. Karena pembangunan jembatan itu nantinya akan diusulkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Iya, hari ini kita melakukan Forum Group Discussion (FGD) bersama Bupati Bengkalis dengan Kementerian PU dan Bappenas," kata Pj Gubri.
Dia mengatakan, Pemprov Riau sengaja mengundang pihak Kementerian PU dan Bappenas guna membahas skema pembayaran pembangunan jembatan tersebut. Apakah itu menggunakan APBN atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Budget Sharing dengan APBN.
"Sudah disampaikan semua curhatan kita ke Pemerintah Pusat. Supaya ke depan kita tidak salah melangkah. Karena pembangunan ini menggunakan uang negara, jangan sampai niat kita baik malah jadi masalah. Karena itu, kita undang Kementerian ke sini memberikan solusi skema apa yang pas, dan mereka menyarankan yang pas itu menggunakan skema KPBU," terangnya.
Dalam pembangunan jembatan ini, lanjut Pj Gubri, Pemprov Riau dan Pemkab Bengkalis juga memberikan kontribusi. Sehingga ke depan tidak menjadi penonton ketika jembatan sudah selesai.
"Karena kita ingin bangga, bukan ingin gratis namun kita tidak dapat apa-apa. Artinya niat kita sangat membutuhkan jembatan ini, tetapi kita juga ingin punya andil di pembangunan jembatan ini. Untuk itu, kami berhasil rencana pembangunan jembatan Bengkalis ini bisa menjadi perhatian pemerintah pusat, dan kita di daerah menyiapkan anggaran sebesar Rp2,5 triliun. Nanti sisanya pusat, apakah melalui APBN atau KPBU," sebutnya.
Apalagi menurut Pj Gubri, Provinsi Riau telah memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara melalui minyak dan gas (Migas). Sedangkan sumber pendapatan negara itu sebagian minyaknya terdapat di Kabupaten Bengkalis.
"Untuk itu, kami berharap pemerintah pusat dapat membantu pembangunan jembatan di Kabupaten Bengkalis ini. Nanti kita akan rapat kembali di pusat untuk mempertajam skema pembayaran pembangunan jembatan ini. Intinya jembatan ini harus jadi. Saya yakin dan percaya dengan Bismillah jembatan Bengkalis ini terwujud," ungkapnya.
Disinggung berapa panjang bentangan jembatan yang akan dibangun, Pj Gubri menyatakan, untuk panjang jembatan masih menunggu Detail Engineering Design (DED) selesai.
"Untuk bentang jembatan itu soal teknis, nanti disesuaikan dengan kemampuan keuangan. Kalau kebutuhan anggaran sebesar Rp7 triliun, itu sesuai FS. Sekarang dalam dibuat DED-nya, nanti kuncinya ada di DED berapa bentang jembatan dan kebutuhan anggarannya," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Pj Gubernur Riau yang diwakili oleh tim Tenaga Ahli Infrastruktur, Ahmad Ismail bersama Kepala Kontraktor Consultan Sino Road and Bridge Group Co (SRBGC) Ltd yang merupakan anak perusahaan dari China State Construction Engineering Corporation (CSCEC).
Tampak juga pihak dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis ikut serta guna memastikan progres pembangunan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan ini berlangsung pada hari, Jumat 17 Mei 2024.
Jembatan penghubung Sungai Pakning-Pulau Bengkalis merupakan satu diantara proyek strategis yang sangat dinantikan oleh masyarakat. Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar-pulau di wilayah bumi lancang kuning dan memperlancar arus transportasi hingga perdagangan.
Dalam tinjauan tersebut, tim ini mengecek kondisi lapangan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak pemangku kepentingan. Hal itu dilakukan agar memastikan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kepala Kontraktor Consultan Sino Road and Bridge Group Co (SRBGC), Ika Puspita Sari, mengatakan, lokasi ini sangat tepat di bangun jembatan penghubung untuk konektivitas antarwilayah. Oleh karena itu, ia berpesan kepada Pemprov Riau agar pembangunan ini di usulkan juga sebagai proyek strategis nasional (PSN) supaya prosesnya bisa berjalan cepat.
"Hasil penijauannya bagus, kita sudah lihat rencana bentang luasan maupun titik awal pembangunan dan titik akhir. Kita berharap segera di proses ke proyek strategis nasional (PSN), supaya kita sebagai kontraktor dan investor bisa mempercepat projek ini," katanya.
"Progress awalnya ini tergantung dari pemerintah, karena untuk sekarang DED (Rancang Bangun Rinci/Detail Engineering Design) juga masih di rancang. Namun, untuk rencana rancangannya sudah ada," tambahnya. (bgy/ckp)
© Bagynews.com. All Rights Reserved. Designed by HTML Codex